
Bagi Carsten Waldeck, seorang ilmuwan grafik, masa depan IT masih terasa membingungkan. Di Pusat Pengolah Data Grafik di Darmstadt, para ilmuwan sedang mengembangkan sebuah konsep pengoperasian baru yang akan mengurangi jarak antara manusia dan mesin. “Perilaku kita berubah akibat interaksi bertahun-tahun dengan komputer”, kata Waldeck. “Untuk merancang software yang lebih ergonomis, kita harus lebih dulu memperhatikan kebiasaan-kebiasaan kita”.
Liquid Browsing' memberi gambaran keseluruhan
Bagaimana kita mengoperasikan sebuah mouse untuk bergerak di lingkungan tampilan grafis seperti Windows semuanya dipelajari manusia tahun-tahun terakhir ini. “Manusia berpikir secara asosiatif. Ia membandingkan satu hal dengan hal lainnya yang serupa. Komputer berbeda. Kekuatannya adalah kemampuan sinkronisasi tanpa akhir melalui bit dan bytes”, papar Waldeck.

Kesadaran tersebut mengantarnya ke sebuah software yang membuat bulatan-bulatan sebagai representasi dari tabel-tabel. Setiap objek diwakili oleh sebuah bulatan dalam sistem koordinat 2D. Pada sebuah database film, sebagai contoh penggunaan yang dilakukan oleh para ilmuwan, sumbu X menunjukkan tahun produksi dan sumbu Y adalah posisi film dalam Top 100. Sebagai variabel ketiga, ukuran bulatan misalnya, menunjukkan durasi film tersebut.
“Mata kita adalah organ yang sangat potensial, yang belum dimanfaatkan sepenuhnya”, kata Waldeck. Dengan metoda yang baru ini, kita tetap tidak kehilangan arah meskipun ada banyak objek. Setelah tabel disortir ulang, karakteristik data dapat dikenali dalam sekali pandang.
Selama ini, grafik ‘scatter graph’ semacam itu memiliki kelemahan. Bulatan-bulatan sering saling bertumpuk sehingga ada yang tertutup oleh bulatan lainnya. Liquid Browsing yang baru dikembangkan menjanjikan solusinya. Ketika pengguna mendekati sebuah objek, secara otomatis semua objek lain di sekitarnya akan menyingkir. Dengan demikian, tampilan menjadi lebih jelas dan tidak membutuhkan banyak tempat pada display.
Tahun ini juga perusahaan iVerse.org akan memasarkan aplikasi-aplikasi pertama yang menggunakan metoda di atas—pertama untuk Mac, selanjutnya untuk PC dan perangkat bergerak. Pemasaran ini sekaligus merupakan uji coba tambahan yang penting bagi para ilmuwan. Di sini akan terlihat apakah pengguna menyukai konsep pengoperasian yang baru tersebut atau tidak.
Cara baru mencari informasi
“Gol oleh van Nistelrooy! Ini adalah golnya yang ke-150 untuk Manchester United atau yang ke-21 musim ini.” Suara sang reporter olahraga terdengar tenang tetapi berbobot. Begitu ada yang terjadi di lapangan hijau, ia langsung siap dengan informasi yang berhubungan—tentu isinya juga harus benar.